Dampak negatif kecanduan masturbasi | Berdasarkan kajian ilmu kesehatan masturbasi adalah rangsangan yang dilakukan secara sengaja pada organ genital untuk tujuan mendapatkan sensasi atau kenikmatan serta kepuasan secara seksual.
Meskipun menurut ilmu kedokteran masturbasi tidak memiliki dampak serius pada kesehatan, namun bila dilakukan secara terus menerus dan tanpa kontrol, maka masturbasi dapat mendatangkan dampak negatif bagi mereka yang melakukannya. Bagi para orang tua yang saat ini memiliki anak remaja yang telah memasuki masa pubertas, sangat penting memberikan pemahaman yang benar kepada mereka tentang masturbasi. Jangan menganggapnya tabu lagi, sehingga anak-anak dapat memiliki gambaran yang jelas akan risiko yang akan mereka hadapi bila sampai kecanduan melakukannya.
Normalkah Melakukan Masturbasi?
Dahulu masturbasi sempat disebut sebagai tanda ketidaksehatan mental. Namun kini masturbasi dipahami sebagai pilihan personal dan tergolong aktivitas normal. Masturbasi membantu Anda memahami apa yang Anda sukai dan apa yang tidak. Pria yang melakukan masturbasi dapat melatih kontrol orgasme mereka. Sementara wanita dapat mengetahui bagaimana cara mencapai orgasme.
Pada pengidap gangguan, seperti disfungsi seksual pada orang dewasa, masturbasi bisa direkomendasikan oleh terapis sebagai cara merasakan pengalaman orgasme bagi pasien wanita atau menunda klimaks pada pasien pria. Meski demikian, tentu saja manfaat kesehatan dari hubungan seksual dengan pasangan jauh lebih baik dari masturbasi.
Dari segi kesehatan
1. Penyebab kanker prostat
Hasil penelitian dari Universitas Nottingham, menyatakan bahwa para pria usia 20-30 tahun yang mengalami kecanduan masturbasi berisiko menderita kanker prostat. Para ilmuwan dari universitas tersebut melakukan peneltian kepada 800 pria yang melakukan masturbasi secara rutin, dan menemukan bahwa 50% diantaranya menderita kanker prostat.
2. Ejakulasi dini
Mereka yang sering melakukan masturbasi dapat mengalami ejakulasi dini karena dorongan yang kuat dan tergesa-gesa untuk bisa merasakan orgasme. Dampaknya ketika sudah menikah tidak dapat memuaskan pasangan karena tidak mampu menahan ereksi dalam jangka waktu lama.
3. Mencederai diri sendiri
Masturbasi dapat mencederai diri sendiri karena ini berkaitan dengan cara bagaimana seseorang memperlakukan alat genitalnya. Gerakan kasar dan tergesa-gesa serta bahan-bahan juga alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan rangsangan seksual sering kali menyebabkan saraf-saraf pada organ reproduksi terluka, dan bila cedera terlalu parah dapat membuat seseorang mengalami impoten secara permanen.
4. Serangan jantung
Kerja jantung akan dipacu ketika dorongan untuk melakukan masturbasi melonjak, disertai dengan perasaan takut, was-was dan keinginan untuk bisa segera mendapatkan kenikmatan secara singkat dan cepat. Bila seseorang memiliki riwayat penyakit jantung, maka yang bersangkutan dapat mengalami serangan jantung mendadak.
Dari segi psikologis
1. Perasaan bersalah
Rasa bersalah yang dirasakan sesaat setelah melakukan masturbasi dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang, seperti merasa kotor, berdosa, murung, tidak bersemangat dan sebagainya.
2. Ketagihan
Seperti layaknya seorang pecandu narkoba, masturbasi juga dapat membuat seseorang mengalami kecanduan. Bila tidak dapat melampiaskannya seseorang dapat merasakan gejala-gejala seperti pusing, jantung berdebar, mudah marah, gelisah, gemetaran, lemas, tidak mampu berpikir jernih, dan sebagainya.
3. Tidak percaya diri kepada lawan jenis
Rasa takut terhadap lawan jenis sering dialami oleh mereka yang mengalami kecanduan masturbasi. Rasa takut tersebut lebih dikarenakan faktor kejiwaan karena rendahnya rasa percaya diri dan ketakutan tidak mampu memuaskan pasangannya, sehingga untuk mendapatkan kepuasan pribadi masturbasi dipilih sebagai cara terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar